Perwakilan Forum PRB Jawa Timur Mengikuti GPDRR Di Nusa Dua Bali
Nusa Dua Bali - Sesuai dengan surat tugas dari Sekjen Forum PRB
Jawa Timur untuk mengikuti serangkaian kegiatan Global Platform for Disaster Risk
Reduction (GPDRR), di Nusa Dua, Provinsi Bali. Perwakilan pengurus Forum PRB
Jatim antara lain Alfin, Yoyok, Ridwan, Yuda, Anam, Edi, dan Fatoni, Senin
(23/05/2022), berangkat melalui perjalanan darat menggunakan Kijang Inova,
L-1523-NP, mobil dinas milik BPBD Provinsi Jawa Timur.
Jika Sun Go Kong melakukan perjalanan ke barat mencari kitab
suci, Alfin dan delegasi yang diberi amanah menuju ke timur, menyeberang selat
Bali untuk belajar menambah wawasan tentang praktek baik Pengurangan Risiko Bencana
dari berbagai negara.
Sekjen Forum PRB Jawa Timur Catur Sudharmanto, mengatakan bahwa nanti di lokasi jangan hanya
berswafoto saja, tapi fotolah peristiwa dan suasana kegiatan disana yang dapat
dijadikan bahan pembelajaran terkait dengan praktek baik PRB yang telah dan
sedang dilakukan.
"Catat semua aktivitas disana yang menarik untuk
dijadikan bahan penyusunan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban
delegasi," ujarnya.
Rombongan Alfin sempat mampir di Bangil Pasuruan untuk makan
siang sambil mengambil banner yang akan dipasang di arena pameran sebagai media
promosi tentang keberadaan Forum PRB Jawa Timur beserta programnya.
"Kita juga membawa kentongan sebagai salah satu kearifan lokal yang telah dikenal masyarakat untuk peringatan dini ketika terjadi bencana," kata Yoyok, panggilan Wachyudi yang juga aktivis LPBI-NU Bangil.
Selasa (24/05/2022) pagi, rombongan delegasi Forum PRB Jawa Timur
memasuki penginapan untuk melepas lelah dan mempersiapkan diri melakukan
registrasi ke panitia penyelenggara GPDRR, sekaligus melakukan tes Antigen.
Hari itu, berbagai kegiatan akan diselenggarakan di berbagai
titik. Diantaranya kegiatan penanaman seribu pohon yang melibatkan pelajar,
serta unjuk kebolehan dari komunitas difabel dalam PRB.
Sementara di tempat lain digelar beberapa diskusi tentang
kebijakan dan praktek baik Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK)
di berbagai negara terkait antisipasi bencana hidrometeorologi, kegiatan ini
juga bisa diikuti secara daring. Banyak hal yang bisa dipetik oleh berbagai
pihak untuk pembelajaran, bahkan layak untuk di adopsi dengan konsep amati,
tiru dan modifikasi sesuai kearifan lokal setempat.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Cak Anam, bahwa kegiatan tingkat dunia ini merupakan komitmen bersama dalam upaya pengurangan risiko bencana yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak untuk membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya yang berdomisili di kawasan rawan bencana.
"Sayang kendala bahasa sedikit menyulitkan untuk
menangkap pesan tentang berbagai gagasan praktek baik PRB yang disampaikan oleh
pemateri dari berbagai negara. Semoga panitia bisa memberikan rangkuman
materinya," Harap salah satu peserta yang enggan disebut namanya. (*)
Pewarta :
Edi Basuki
Editor :
Arif Erwinadi
Post a Comment